Teringat masa-masa dulu, itu sangat berkesan dalam menjalin persahabatan dengan mereka, teman-teman yang saling support, saling melengkapi dan saling berbagi. Sungguh hidup itu terasa indah disaat kita memiliki banyak sahabat yang selalu memberi kebahagiaan baik dalam kondisi suka maupun duka.
foto: pradianto, a 'ung imang, mu 'in |
foto: pradianto, roedy, imang, mu'in |
Kemudian adalah saudara Muin yang selalu tersenyum dalam kondisi apapun, dan biasanya menjadi salah satu bahan utama saat bergurau ketika kami pada ngumpul. Karena saudara miun, eh muin ini tidak pernah marah dan selalu tersenyum saat sindiran dan celetukan diarahkan pada dirinya. Mungkin karena menurutnya”senyum itu adalah amalh shodaqoh”. Kenapa begitu? Karena jika orang tersenyum, maka memancarkan Aura positif yaitu Aura kegembiraan. Jadi apa saja yang ada di sekitarnya atau yang melihatnya akan merasakan suatu kebahagiaan tanpa batas (wkwk). Apalagi jika yang tersenyum adalah seseorang sosok yang sangat kocak, lucu dan pintar/cerdas seperti saudara muin ini.
Kontrakan Mlinjos Family di Belakang Masjid Warungboto milik Pak Yadi
Kondisi ini biasanya terjadi disela-sela waktu main game. Saat itu ada beberapa komputer yang terhubung melaui jaringan, yang satu adalah punya a’ung, kedua punya muin dan yang ketiga punya candra, ada juga temen yang datang membawa laptop untuk ikut maen game jaringan. Maklumlah saat itu sekitar tanggal 22 Mei tahun 2007 dimana ada beberapa personil yang sudah lulus kuliah dan pergi ke ujung timur seperti saudara roebex alias agus rubiyanto. Dan beberapa personil lainnya yang sudah lulus duluan, sehingga memaksa kami untuk mengikhlaskan jalan hidup mereka melanjutkan ujian kehidupan masing-masing kearah yang lebih baik tentunya.
Kebanyakan dari kami setelah lulus kuliah langsung sibuk mencari kerja, berapapun gajinya dan kerja apapun untuk menghilangkan status “pengangguran”. Namun ada beberapa dari kami memutuskan untuk melanjutkan usaha yang sudah dijalani dan sudah direncanakan jauh-jauh hari semenjak masih kuliah. Ya mungkin itulah dulu sekelumit kisah kasih para sahabat di Kontrakan Mlinjos Family di Belakang Masjid Warungboto.
0 Response to "Kontrakan Belakang Masjid Uzlifatul Jannah"
Post a Comment